Teori Penglihatan

Tidak banyak orang mengetahui bahwa orang pertama yang menjelaskan soal mekanisme penglihatan pada manusia (yang menjadi dasar teori optik modern) adalah ilmuan muslim asal Irak. Ibnu Al – Haitam atau dibarat dikenal dengan nama Alhazen adalah orang tersebut. Haytam mencatatkan namanya sebagai orang pertama yang menggambarkan seluruh detil bagian indera penglihatan manusia. Ia memberikan penjelasan yang ilmiah tentang bagaimana proses manusia dapat melihat. Salah satu teorinya yang terkenal adalah ketika ia mematahkan teori penglihatan yang diajukan dua ilmuan Yunani, Ptolemy dan euclid.Kedua ilmuan ini menyatakan bahwa ‘manusia bisa melihat karena adanya cahaya yang keluar dari mata yang mengenai obyek”. Berbeda dengan keduanya Ibnu Haytam mengoreksi teori ini dengan menyatakan bahwa “justru obyek yang dilihatlah yang mengeluarkan cahaya yang kemudian ditangkap mata sehingga bisa terlihat”. Beliau menyatakan bahwa setiap titik didalam kawasan atau obyek yang disinari akan memancarkan sinar-sinar cahaya kesemua arah, tetapi hanya satu sinar tunggal dari pada setiap titik yang mengenai mata secara tegak lurus dapat dilihat. Sebaliknya, sinar-sinar yang lain yang mengenai mata pada sudut lain tidak dapat terlihat. Haytam menggunakan kamera lubang jarum yang saat ini digunakan umat manusia. Oleh kamus webster, fenomena ini secara harfiah diartikan sebagai “ruang gelap”. Biasanya bentuknya berupa kertas kardus dengan lubang kecil untuk masuknya cahaya

Ditulis dalam Artikel Ilmiah. Komentar Dinonaktifkan pada Teori Penglihatan